CANGGIHNYA PERSENJATAAN PERANG DUNIA 1 SERTA UPAYA PENCEGAHAN PERANG
Oleh: Teguh Pujarsono
Hallo semuanya… pembahasan kali ini
kita akan membahas tentang salah satu aspek penting dari peristiwa Perang Dunia
pertama, yaitu mengenai persenjataan yang digunakan waktu pertempuran itu
berlangsung serta berbagai upaya dunia internasional dalam pencegahan perang.
Oke langsung saja kita kupas…
Suatu peristiwa perang besar yang
turut mewarnai sejarah kehidupan manusia telah terjadi tepatnya pada 1914-1918
atau berlangsung selama empat tahun. Nah, perlu diketahui oleh kita semuanya
bahwa sebelum tahun 1914 daratan Eropa sedang berada dalam fase kemajuan dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain dalam bidang tersebut, kemajuan-kemajuan
lain juga sedang mencapai puncaknya seperti kehidupan berdemokrasi, taraf hidup
masyarakat yang mengalami peningkatan serta aspek-aspek sosial lainnya juga
berada dalam satu masa kemajuan .
Namun disamping berbagai kemajuan
dan keberhasilan tersebut, tanah kala itu Eropa sedang menghadapi suatu
persoalan-persoalan yang harus diselesaikan bersama yang mana diantaranya
adalah krisis budaya. Temen-temen juga harus tahu bahwa saat itu praktek akan
imperialisme yang disertai kolonialisme sedang gencar-gencarnya dilakukan dan
saling berlomba-berlomba dalam menjalankan misi itu. Bak sebuah perlombaan yang
memperebutkan hadiah, negara-negara Eropa kala itu juga bersaing memperebutkan
wilayah jajahan demi sebuah sumber daya alam yang melimpah ruah seperti emas
dan sebaginya sehingga dapat menjadi sebuah gesekan pemicu konflik. Ditambah
dengan telah tewasnya pangeran Franz Ferdinand von Habsburg oleh Sarajevo
Gavrilo Princip yang berasal dari Serbia. Maka akibat dari itu Austria marah
dan menyerang Serbia. Oleh karena itulah dari peristiwa-peristiwa itu tadi bisa
diibaratkan percikan api yang semakin lama semakin membesar yang puncaknya
pecah perang Dunia 1 ini.
Akibat dari telah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan taraf hidup yang telah mengalami peningkatan serta terseret kedalam sebuah persoalan konflik yang memuncak dengan meletusnya Perang Dunia pertama yang terbagi kedalam dua blok besar (blok sekutu dan blok sentral). Pihak blok sentral terdiri dari (Jerman, Italia dan Austria) sedangkan negara-negara meliputi Inggris, Prancis dan Rusia tergabung kedalam blok sekutu. Mengingat akan hal itu, maka negara-negara tersebut saling berlomba-lomba dalam persaingan akan kecanggihan persenjataan yang digunakan dalam perang. Pembuatan dalam hal ini produksi persenjataan mengalami peningkatan yang cukup melonjak. Persaingan persenjataan ini sangat terasa sekali di negara-negara maju seperti: Jerman, Rusia dan Inggris. Negara-negara yang berlomba-lomba ini terdorong selain oleh karena kebutuhan akan persenjataan yang akan digunakan untuk perang, juga karena berambisi dalam menunjukan kepada dunia sebagai negara dengan senjata tercanggih kala itu. Adanya revolusi industri yang telah terjadi di Eropa juga memberikan pengaruhnya pada peningkatan produksi persenjataan. Berikut beberapa persenjataan militer yang digunakan pada pertempuran Perang Dunia 1 ini, diantaranya:
Kawat Berduri
Ilustrasi
Kawat Berduri
(Sumber: https://www.greelane.com/id/sastra/sejarah--budaya/history-of-barbed-wire-1991330/
)
Mungkin dizaman sekarang kawat berduri sudah biasa dan lumrah ditemui ketika ada pembatasan-pembatasan pada kegiatan tertentu. Tetapi, jika kita melihat jauh kebelakang kawat berduri yang pada awalnya difungsikan sebagai pagar hewan ternak ini, ketika perang dunia pertama meletus dialih fungsikan sebagai salah satu senjata yang digunakan. Kawat berduri ini dibentangkan untuk mempertahankan parit-parit pertahanan serta sebagai penanda tanah wilayah.
Senjata Artileri
Senjata ini banyak digunakan dalam perang ini dan mayoritas memang digunakan dengan bertujuan sebagai penembak jarak jauh. Perlu teman-teman ketahui senjata artileri yang digunakan pada tahap permulaan memang masih menggunakan artileri jenis awal (artileri medan ringan). Sebagai pengangkut pembawa artileri ini masih sangat tradisional dengan memanfaatkan tenaga kuda. Walaupun memang, pada perkembangan berikutnya sudah sedikit modern yaitu mengandalkan tenaga traktor. Senjata artileri ini termasuk senjata yang banyak digunakan, sehingga senjata ini bisa dikatakan menyumbang korban nyawa akibat perang terbanyak sekitar dua pertiga dari total korban yang terdata dari adanya Word War 1 ini.
3.
Senjata Maxim MG 08
Perlu diketahui bahwa senjata ini
merupakan senjata temuan tahun 1884 yang ditemukan oleh S.H.S Maxim seorang
penemu kelahiran 5 Februari 1840 di Amerika Serikat. Salah satu negara yang
menggunakan senjata ini adalah negara Jerman, dibuktikan pada saat perang Somme
di tahun 1916 tepatnya 1 Juli yang mana dengan senjata Maxim MG 08 ini pihak
tentara Inggris kehilangan nyawa pasukannya dalam jumlah besar yaitu 21.000
nyawa tewas.
4.
Mesin Tank Mark V
Senjata dengan perawakan besar ini
digunakan didalam pertempuran besar ini, Tank Mark V ini dapat ditemukan dan
digunakan oleh pihak Inggris yang diperbaharui dari tipe dan model sebelumnya
yaitu Tank Mark IV. Spesifikasi Tank Mark IV ini memang bisa dikatakan cukup
digemari karena memang mengingat cukup kuat digunakan dimedan pertempuran
dengan durasi pemakaian cukup untuk digunakan sekitar 10 jam.
5.
U-Boat 93
Mesin perang canggih dengan nama
U-Boat 93 (perahu bawah laut atau kapal
selam) ini ditemukan saat peristiwa Perang Dunia pertama berlangsung
berkecamuk. Mulanya alutsista ini pertama kali dimiliki oleh Jerman. Pembuktian
akan kehebatan mesin tempur ini adalah ketika keberhasilan pihak Jerman
menenggelamkan tiga kapal milik Inggris sekaligus di tanggal 22 September 1914
itu. Saking hebatnya mesin tempur ini,
boleh dikatakan merupakan salah satu mesin tempur yang menjadi andalan
Jerman di Perang Dunia pertama ini.
6.
Penggunaan Gas Beracun
Penggunaan senjata model ini juga tak hanya ditemukan pada era modern seperti sekarang ini yang misalnya banyak terdapat berbagai ilustrasi-ilustrasi seperti di film-film televisi maupun media sosial. Penggunaan gas beracun ini pertama kali digunakan oleh pihak Prancis, tetapi perlu dicatat bahwa penggunaan gas beracun dalam peperangan merupakan satu senjata ang termasuk pemusnah massal dan cukup dibilang berbahaya. Pengunaan senjata jenis ini diikuti oleh negara lain salah satunya adalah Jerman. Memang kalau dengan urusan persenjataan perang di PD 1 ini Jerman cukup kuat. Gas beracun yang familiar digunakan saat itu adalah Gas Mustard dimana efek yang dihasilkan gas ini adalah mampu mengakibatkan kulit terbakar dan lecet-lecet, bahkan sampai menyebabkan bengkak serta kemungkinan hal terparahnya adalah gangguan pernafasan seperti sesak nafas.
Akibat dari banyaknya penggunaan senjata yang cukup berbahaya bagi keberadaan umat manusia dan dapat mengakibatkan berbagai kerusakan dalam artian merugikan berbagai aspek kehidupan maka banyak pihak yang menginisiasi untuk melakukan berbagai tindakan pembatasan pada perang melalui upaya diplomasi atau lewat pembahasan-pembahasan yang dilakukan oleh para politisi di tingkat internasional. Upaya pelarangan penggunaan jenis senjata telah dilakukan tetapi memang masih ada pengecualian sehingga kesepakatan tersebut dibatalkan. Misalnya penggunaan gas kimia saat itu terdampak pengecualian itu. Perlu diketahui bersama bahwa sebelum Perang Dunia 1 meletus di 1914, sebetulnya telah ada perundingan dan kesepakatan bersama pertama kali yang mana mengatur mengenai pembatasan atau penggunaan persenjataan perang adalah Deklarasi Den Haag II di tahun 1907 atau yang lebih dikenal luas dengan Deklarasi St. Petersburg 1868 perihal mengatur tentang sasaran perang yang dianggap sah serta mampu dikenali secara jelas pada saat sebuah pertempuran itu berlangsung. Sejarah telah mencatat bahwa Perundingan St. Petersburg ini menjadi perundingan atau perjanjian internasional pertama yang menghasilkan kesepakatan pelarangan penggunaan senjata tertentu dalam perang. Menyusul dengan ditemukannya peluru waktu itu, sedangkan pada masa itu peluru sebagai sebuah senjata perang yang baru muncul saat itu dianggap senjata mematikan dan tak memikirkan sisi kemanusiaan. Oleh karena itu, Deklarasi St. Petersburg ini telah menjadi landasan dan acuan serta bahan bagi adanya sebuah perundingan lanjutan yaitu Konferensi Den Haag yang menghasilkan kesepakatan bersama. Salah satu buah hasil kesepakannya adalah pelarangan penggunaan senjata seperti proyektil maupun senjata-senjata yang dapat memberikan dampak dan menimbulkan penderitaan dalam artian sangat tidak perlu. Misalnya adalah senjata gas kimia atau senjata beracun dan proyektil dengan berisikan pecahan kaca. Sebetulnya rencana akan diadakannya Konferensi Den Haag III pernah dicanangkan sebagai sarana mempertegas kesepakatan-kesepakan itu tetapi malah terhalang dengan Perang Dunia 1 yang meletus.
Tak hanya sampai disitu, respon dunia terhadap dampak dan akibat yang ditimbulkan oleh perang khususnya Perang Dunia Pertama sewaktu itu cukup serius karena memang jika misalnya apabila dilihat dari sisi kemanusiaan saja banyak korban nyawa yang harus melayang akibat pertempuran itu. Maka oleh karena itu untuk menanggapi hal tersebut lahirlah Liga Bangsa-Bangsa atau LBB yang tampil dengan pengupayaan pencegahan terjadinya perang serta memperkecil setiap negara-negara didunia dalam memproduksi senjata sebagai antisipasi. Tetapi akhirnya keberadaan LBB sebagai organisasi perdamaian juga gagal dalam mencegah adanya perang dengan adanya Perang Dunia kedua dikemudian hari.
Lambang Liga Bangsa-Bangsa (Sumber: https://www.yousosial.com/2017/03/liga-bangsa-bangsa-lbb-league-of-nations.html
)
Oleh
karena itu, perang merupakan sesuatu hal yang kiranya dianggap sebuah sesuatu
yang kurang disenangi dan lebih mengutamakan perdamaian. Tetapi, dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara pesat maka
mau tidak mau ancaman akan sebuah peperangan itu ada. Teknologi yang semakin
maju berdampak pula pada peningkatan kualitas kecanggihan dari persenjataan
militer negara-negara di dunia ini. Seperti pada kasus perang dunia pertama ini
ditunjang dengan adanya revolusi industri di tanah Eropa yang mempercepat
hadirnya persenjataan canggih serta sebuah krisis budaya dan terbunuhnya pangeran
Franz Ferdinand von Habsburg oleh Sarajevo Gavrilo Princip berdampak pada
meletusnya Perang Dunia Pertama yang melibatkan beberapa negara kedalam dua blok kekuatan besar saat
itu. Berkaca dari peristiwa ini yang mengakibatkan dan berdampak sangat besar
bagi keberlangsungan umat manusia di bumi ini maka seharusnya kita sebagai
generasi penerus kedepannya harus lebih menjaga persatuan dan kesatuan serta
mengupayakan segala persoalan-persoalan diselesaikan dengan cara damai.
Referensi:
Alfian, Alfi. 2020. Sejarah Lengkap Perang Dunia 1: 1914-1918.
Anak Hebat Indonesia.
Utomo, Tri Cahyo. 2013. Pengawasan
Senjata Internasional Dan Pengurangan Kekerasan. Politika: Jurnal Ilmu Politik, 2 (1), hlm 66-75.
Mahfud. 2013. Pengaturan Humaniter
tentang Persenjataan Perang yang Diperkenankan untuk Dapat Dipergunakan oleh Para Pihak yang Terlibat Dalam Suatu
Konflik Bersenjata. Jurnal Ilmu Hukum,
6 (2), hlm 78-88.
Tidak ada komentar